siapakah manusia paling ndoh ?

. Piala DUNIA 2010 > Adu Gengsi Dua Benua :)

Jumat, 16 April 2010

   Masyarakat Ghana sangat menyukai sepakbola. Jarang sekali ada lapangan pasir di pinggir jalan atau taman sekolah tanpa ada anak-anak bermain sepakbola. Mereka bermain penuh semangat meski  bahkan tanpa sepatu, seakan menunjukkan kecintaan mereka pada olahraga terpopuler di muka bumi ini.

    Yang juga termasuk unik adalah banyaknya teater untuk menonton pertandingan sepakbola. Tempat ini diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu berlangganan TV berbayar atau TV satelit yang tarifnya sekitar 40 dolar AS per bulan dengan biaya pemasangan sekitar 150 dolar AS. Di teater-teater ini, para pengunjung bisa menonton berbagai pertandingan sepakbola, terutama liga-liga di Eropa.

    Kegilaan masyarakat Ghana terhadap sepak bola ternyata berbanding lurus dengan prestasi timnas yang cukup mengkilap. The Black Stars merupakan satu-satunya negara Afrika yang berhasil lolos babak penyisihan dalam putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman. Sukses itu berlanjut manakala Ghana juga menjadi negara Afrika pertama yang masuk kualifikasi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

    Ghana sangat ingin membuktikan diri sebagai pesepakbola dari benua hitam, meskipun hanya akan menjadi penampilan kedua mereka di putaran final Piala Dunia. Wajar saja, karena Ghana bukan satu-satunya negara superior dalam kancah sepak bola internasional. Masih ada Pantai Gading, Nigeria sampai tuan rumah Piala Dunia Afrika Selatan. Sebuah persaingan nan ketat dari banyak tim yang memang terkenal dengan strategi adu fisiknya itu.

    Ghana telah menikmati kesuksesan besar dalam persepakbolaan internasional. Ghana empat kali memboyong CAF African Cup, dua kali menang FIFA U-20 World Cup, ketika Ghana mengalahkan Brazil lewat adu pinalti Oktober 2009.

    Dengan catatan pengalaman dan petualangan sejak 2006 seperti ketika Ghana kalah dari Italia dan Brazil tetapi berhasil menumbangkan Republik Ceko dan Amerika, maka Ghana diprediksi menjadi ancaman besar bagi tim pesaingnya.

    Sekalipun begitu, bukan berarti Ghana bakal mudah melewati Australia, calon lawan di laga ketiga Grup D ini. Fenomena The Socceroos tak kalah apik. Dengan kekuatan bintang-bintang Eropanya, Australia pun sukses lolos pada babak putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman, dengan prestasi mencapai babak kedua (dikalahkan oleh Italia 1-0). Ini merupakan prestasi terbaik sejak selama Australia dua kali lolos pada putaran final Piala Dunia, yaitu pada 1974 dan 2006.

    Setelah tak ada “lawan” di zona Oceania, Aussie hijrah ke Asia (AFC). Bukannya kagok, Tim Cahill dkk justru jadi “tamu tak diundang” di Asia. Tim Negeri Kanguru mulai unjuk gigi dengan permainan sepak bolanya dan ingin memperilhatkan pada dunia bahwa sepak bola Australia tidak kalah dengan Brazil, Argentina, Italia, Inggris, dan lainnya.

    Pada perjalanan menuju Afsel 2010, pasukan Pim Verbeek berhasil mengatasi kompetisi di zona Asia secara meyakinkan. Irak dan China ditaklukkan pada putaran pertama. Sedang pada putaran kedua Australia lepas dari ancaman Jepang. Total 14 kali bertanding selama kualifikasi, Australia hanya kalah sekali dan kebobolan empat kali.

    Alhasil, pertarungan Ghana dan Australia bakal enak dinikmati, bagaimana keduanya membawa nama baik sekaligus gengsi benuanya. Tapi ini jelas bukan pertarungan warna kulit, hitam dan putih. Sepak bola harus jauh dari soal rasis.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Powered by blogger
Winter Christmas design by freebingo bloggerized by Biyan Networks Brought to you by Dzignine.com